KHUTBAH JUM'AT
Siti Aisyah RA berkomentar,“Rasululloh SAW bukan orang yg suka
berkata keji, bukan orang yg buruk perangainya, dan bukan orang yg suka
berkeliaran di pasar. Bukan pula orang yg membalas kejahatan dengan
kejahatan, akan tetapi orang yg suka memaafkan dan melupakan kesalahan
orang lain.” (HR Ahmad).
Ali bin Abi Thalib juga menyampaikan hal berikut,“Rasululloh SAW
selalu menyenangkan, santai dan terbuka, mudah berkomunikasi dengan
siapapun, lemah lembut dan sopan, tidak keras dan tidak terlalu lunak,
tidak pernah mencela, tidak pernah menuntut dan menggerutu, tiak
mengulur-ulur waktu dan tidak tergesa-gesa.” (HR Turmudzi)
Rasululloh SAW juga bersabda,“Jagalah dirimu dari siksa neraka
walau hanya dengan memberikan sebutir kurma. Maka, barang siapa yg tidak
mampu, hendaklah menggantinya dengan ucapan yg mulia.” (HR Bukhari Muslim). Ini artinya, ucapan yg baik akan mempunyai nilai (ibadah) yg sama dengan amal ibadah yg bersifat materi.
Ucapan yg baik bukan sekedar kata-kta, tapi juga bentuk seekah yg
bermanfaat untuk keharmonisan berumah tangga, bermasyarakat, dan
kemaslahatan di akhirat kelak. “Dan hamba-hamba Tuhan Yang Maha
Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan
rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka
mengucapkan kata-kata yang baik.” (QS Al Furqaan(25):63).
Orang yg suka berkata baik, pertanda dia dirahmati ALLOH SWT. “Maka
disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah-lembut terhadap
mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah
mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka,
mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam
urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka
bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang
bertawakal kepada-Nya.” (QS Al Imran(3):159). Rasululloh SAW juga bersabda,“ALLOH SWT memberi rahmat kepada orang-orang yg berkata baik lalu mendapat keuntungan atau diam lalu mendapat keselamatan.” (HR Ibnu Mubarak).
Sebelumnya, di khutbah Jum’at sebelumnya juga sudah pernah dibahas mengenai keutamaan orang berkata baik atau diam.
Ucapan itu ibarat dua sisi dari sebilah pisau. Dengan ucapan,
seseorang bisa menjadi mulia dan dihargai. Namun juga bisa menjadi hina
dan dibenci. “Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.” (QS. Qaaf(50):17)
Rasululloh SAW juga bersabda,“Lisan orang yg berakal muncul dari
balik hati nuraninya. Maka ketika hendak berbicara, terlebih dahulu ia
kembali pada hati nuraninya. Apabila ada manfaat baginya, ia berbicara
dan apabila dapat berbahaya, maka ia menahan diri. Sementara hati orang
yg bodoh berada di mulut, ia berbicara sesuai dengan apa yg ia mau.” (HR Bukhari Muslim).
Pembicaraan yg tidak terkontrol akan menimbulkan fitnah, ghibah, dengki, dusta, benci, dan kebohongan.
Semoga kita bisa menjaga lisan kita dari hal-hal yg tidak baik.